Rabu, 21 November 2007

Masih Mencintai Megawati Pengungsi Korban Lumpur Lapindo Kecewa

[Antara News] - Warga korban luapan lumpur dari proyek PT Lapindo Brantas Inc. merasa kecewa lantaran batalnya kunjungan Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri, di lokasi penampungan Pasar Baru Porong Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim). Kekecewaan yang mendalam ini merupakan indikasi bahwa Megawati masih dicintai rakyat.

Warga korban lumpur mengemukakan, telah melakukan persiapan maksimal, termasuk rencana untuk mengadakan pertemuan dengan Presiden RI Periode 2001-2003, yang juga Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2009 itu.

"Kami kecewa Bu Mega tidak datang, padahal kami telah menyiapkan berbagai acara," kata Abdul Malik, komandan persiapan kedatangan Megawati yang mempersiapkan bambu runcing yang dilengkapi pita merah putih.

Hal senada juga dilontarkan H. Sunarto, Ketua Paguyuban Rakyat Renokenongo Menolak Kontrak (Pagar Rekontrak). Pihaknya kecewa, dan menyayangkan Megawati tidak hadir di Pasar Baru Porong, yang sangat dinantikan warga korban lumpur yang diharapkan bisa mengubah nasib mereka.

Menurut dia, sudah banyak pejabat, termasuk Presiden RI yang mendatangi para warga korban lumpur di Pasar Baru Porong. Namun, katanya, tidak ada satu pun dari mereka yang merupakan pemimpin yang bisa memperjuangkan aspirasi warga yang terdampak lumpur yang hingga kini belum mendapat penyelesaian ini.

Sebagai gantinya ketidakhadirin Megawati DPP PDIP mengutus Permadi SH untuk menemui warga korban lumpur. "Ketidakhadiran Bu Mega bukan disengaja. Namun, kesehatan Bu Mega sedikit terganggu sejak berkunjung ke Lamongan," kata Permadi. Menurut dia, Permadi DPP meminta maaf kepada warga korban lumpur atas ketidakhadiran Megawati menemui massanya yang berada di pengusian Pasar baru Porong. Dalam kunjungan ke Pasar Baru Porong DPP PDIP menyerahkan bantuan berupa sembako terdiri dari beras, minyak goreng yang diserahkan langsung oleh Permadi.

Permadi mengatakan, DPP PDIP meminta kepada pemerintah merevisi Perpres No 14/2007 yang menetapkan sistem 20 uang muka dibayar dimuka dan sisanya 80 persen dibayar masa kontrak habis, karena uang muka 20 persen itu belum mencukupi untuk mencari rumah baru.
"Lapindo harus bertanggung jawab dengan terjadinya semburan lumpur di Porong ini," tambahnya.

Pengungsi korban lumpur di Pasar Baru Porong sejak pagi menanti kedatangan Megawati. Di sepanjang jalan alternatif Porong, sejumlah spanduk terpasang. Sambutan pun sudah disediakan di Pasar Baru Porong. Ratusan warga sudah berkumpul di los Pasar Baru Porong. [Rabu, 21 November 2007]

Tidak ada komentar: