Rabu, 21 November 2007

Pemerintah Terlalu Reaktif Komentari Dirinya, Kata Megawati

[Antara News] - Calon Presiden dari PDIP, Megawati Soekarnoputri, menilai pemerintah terlalu reaktif menanggapi aktivitas dirinya yang mengunjungi masyarakat sebagai 'tebar pesona'. "Saya tidak mengerti kenapa justru dibilang begitu," kata Megawati kepada pers seusai makan siang bersama di Pandaan, Jatim, Rabu.

Menurut Ketua Umum DPP PDIP itu, apa yang disampaikan salah seorang jubir Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yakni Andi Mallarangeng, bahwa justru Megawati yang saat ini sedang 'tebar pesona' adalah terlalu reaktif. "Seharusnya biarkan sajalah," katanya, seraya mengatakan bahwa dirinya tidak perlu tebar pesona karena memang sudah mempesona.

Megawati, yang saat itu didampingi Sekjen PDIP Pramono Anung dan adiknya Guruh Soekarnoputra, berpendapat bahwa fungsi dirinya sebagai ketua umum partai adalah mendengarkan masyarakat yang mendukungnya.


Cawapres. Sementara itu, tatkala ditanya tentang cawapres yang akan,mendampinginya nanti dan bagaimana kriterianya, secara diplomatis Megawati mengatakan bahwa di PDIP masih akan ada 2 kali rakornas lagi. "Sebagai ketum, saya memang diberikan hak prerogatif, tapi tidak setiap hari bisa digunakan. Tidak," katanya.

Berbagai keputusan penting dalam PDIP akan diputuskan melalui mekanisme kelembagaan yang ada di partai. Mengenai wacana calon pemimpin nasional seharusnya dari kalangan muda, Megawati mengatakan bahwa dikotomi tua dan muda itu sebenarnya merupakan ciptaan media massa saja. "Janganlah kita membuat pembatasan-pembatasan semacam itu, sehingga terbangun sesuatu yang tidak kuat substansinya," katanya.

Namun demikian, Megawati justru merasa senang jika ada kaum muda yang sejak awal sudah dimunculkan kepermukaan untuk pertarungan di 2009. "Kalau yang muda ternyata melempem dan lebih bersemangat yang tua, `why not`(kenapa tidak, red)," katanya. [Rabu : 21 November 2007].

Tidak ada komentar: