Rabu, 21 November 2007

Safari Politik Mega di Basis Islam disambut Meriah

[Tempo Interaktif] -Safari politik Megawati Soekarnoputri, di beberapa daerah yang dikenal sebagai basis Islam, mendapat sambutan meriah di Jawa Timur. Tak kurang dari 7000 nelayan dan petani di kawasan pesisir pantai utara itu, memadati acara yang berlangsung, di pinggir pantai, Desa Tunggul, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan Selama ini, Kecamatan Paciran, Lamongan dikenal dengan basis Islam.

Di kecamatan padat penduduk tersebut, dikenal kuat dengan ormas Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama serta beberapa tokoh Masyumi. Kebetulan di tempat acara berlangsung, lokasinya tak jauh dari Makam Sunan Drajat-salah satu makam Wali Songo yang ada di Pulau Jawa. Kedatangan mantan Presiden RI ini, juga disambut meriah. Di beberapa lokasi jalan utama pesisir utara itu, juga ditulis besar-besar, "Selamat Datang Megawati Dalam Rangka Silaturrahmi dengan Rakyat".

Saat berada di panggung kehormatan, Megawati tampak duduk bersebelahan dengan KH Abdul Ghofur, Pimpinan Pondok Pesantren Sunan Drajat, di Lamongan. Para Santri dan santriwati di pondok itu dan Ibu-ibu Majelis Ta'kim, juga tampak hadir memadati lapangan luas di pinggir pantai.

Dalam pidatonya, Megawati beberapa kali mengatakan terima kasihnya terhadap KH Abdul Ghofur. Dia memuji nelayan dan petani di Paciran, yang sudah berlama-lama menunggu rombongannya, datang sejak sore hari. "Padahal, saya minta pengurus hanya mendatangkan 500 hingga 1000 orang. Tetapi kini yang hadir, Anda bisa lihat sendiri," tegasnya dalam pidatonya yang langsung mendapat tepuk tangan tamu undangan.

Di acara itu, Mega juga menolak dituding mencuri kampanye. "Banyak yang mengatakan Ibu Mega telah mencuri kampanye. Saya dengan rendah hati mengatakan tidak kampanye. Saya punya warga PDIP telah mendukung dan mencoblos saya dengan penuh keihlasan, dan saya ingin melihat kehidupan mereka," imbuhnya.

Dalam pidatonya, Mega juga mengatakan bahwa Pemerintahan sekarang ini akan segera berakhir, dan akan melakukan pemilu 2009. Artinya, masyarakat dan simpatisan PDIP masih punya waktu 1,5 tahun persiapan ke depan. Selain itu, dalam catatan pemerintahan sekarang, Megamenyebut ada beberapa masalah penting. Pertama soal keterlambatan pupuk, Kedua soal masukknya beras impor yang tidak disesuaikan dengan masa panen dan ketiga,masalah pengairan yang airnya sangt sulit dibagi. [Rabu : 21 November 2007]

Tidak ada komentar: